Jumat, 29 November 2024

Ringkasan materi PAI semester 1

Bab 1: Mengkaji Q.S. Al-Ḥujurāt/49:13 dan Hadis tentang Keragaman
Memahami Pesan dalam Q.S. Al-Ḥujurāt/49:13
Manusia diciptakan dalam keanekaragaman. Hal tersebut adalah anugerah dari Allah Swt. yang harus disyukuri sesuai Q.S. Al-Ḥujurāt/49:13.
Mengajarkan pada manusia bahwa seluruh manusia sama derajat kemanusiaannya, tak ada perbedaan antara satu suku dengan lainnya.
Manusia dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya bisa saling membantu serta melengkapi, bukan untuk saling menjelek-jelekkan. Allah Swt. Tidak senang pada orang yang menampakkan kesombongan dengan kekayaan, pangkat, maupun keturunan.
Maka dari itu, tiap manusia harus meningkatkan ketakwaan menjadi orang yang mulia di hadapan Allah Swt. Oleh karena itu, setiap orang harus menciptakan suasana damai dan harmonis.
Hadis Tentang Keragaman
Keragaman adalah sunnatullah yang sengaja Allah Swt. hadirkan sebagaimana yang disabdakan dalam Q.S. Al-Ḥujurāt/49:13. Perbedaan suku, bangsa, dan warna kulit bukan penentu kemuliaan. Hanya taqwa yang menentukan nilai seseorang.
Hal tersebut telah diungkapkan oleh Rasulullah saw. pada hadisnya, yaitu:
Telah menceritakan kepadaku orang yang pernah mendengar khutbah Rasulullah saw. ditengah-tengah hari tasyriq, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia! Rabb kalian satu, dan ayah kalian satu (maksudnya Nabi Adam). Ingatlah! Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang Ajam (non-Arab) dan bagi orang Ajam atas orang Arab, tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah kecuali dengan ketakwaan. Apa aku sudah menyampaikan?" mereka menjawab: lya, benar Rasulullah saw. telah menyampaikan." (HR. Ahmad dari Dari Abu Nadrah)

Bab 2: Asmaulhusna
Lima Asmaulhusna dan Artinya
a. Al-Malik
Al-Malik merupakan salah satu nama Allah Swt. yang agung. Al-Malik artinya Maharaja, penguasa atas segala makhluk-Nya. Allah Swt. mempunyai kewenangan mutlak dalam memutuskan serta mengatur kepentingan seluruh makhluk.
Allah Swt. mampu mengampuni dosa, menjauhkan kesedihan, menghilangkan kesusahan, serta memutuskan kepentingan seluruh makhluk dan lainnya. Allah Swt. menyeimbangkan antara kebaikan, keadilan, rahmat, maslahat dan hikmah.
b. Al-Aziz
Al Aziz merupakan nama yang mencerminkan kebesaran Allah Swt. Allah Swt. memiliki kedudukan Maha Tinggi dan merupakan pemilik tunggal segala kemuliaan. Tanda keagungan dan keperkasaan Allah Swt bisa dilihat dari rezeki yang diberikan-Nya, hikmah, ilmu pada tiap rahmat-Nya.
c. Al-Quddus
Al-Quddus artinya Allah Swt. adalah Zat yang tersucikan dari berbagai macam kekurangan. Mahasuci dari segala keserupaan makhluk dan maha suci dari adanya sesuatu yang menyerupai-Nya.
d. As-Salam
As-Salam bermakna bahwa Allah Maha sejahtera dan Maha menyelamatkan. As-Salam mencerminkan kedamaian dan kasih sayang Allah Swt. sebagai Tuhan yang mengayomi serta memberikan rasa damai pada hamba-Nya.
e. Al-Mukmin
Al-Mukmin mengandung arti Allah Swt. Sebagai pemberi rasa aman pada tiap makhlukNya. Karena sifat yang dimiliki Allah Swt. ini, umat Islam pun perlu berusaha menciptakan keamanan bagi tiap orang di sekelilingnya.

Bab 3: Indahnya Saling Menghargai dalam Keragaman

Sikap terbaik dalam menghargai perbedaan maupun keragaman adalah dengan menghargai serta menghormati orang lain atau yang disebut dengan toleransi. Toleransi diwujudkan dengan cara berikut ini.
  1. Memberi kebebasan pada orang lain
  2. Saling memahami
  3. Memahami tiap hak yang dimiliki individu
  4. Menghormati keyakinan orang lain

Bab 4: Menyambut Usia Balig

  • Tanda-tanda Balig Menurut Fiqih
  1. Mimpi basah untuk laki-laki
  2. Haid atau menstruasi bagi anak perempuan
  3. Berumur 15 tahun
  • Kewajiban Usia Balig
a. Sholat Fardu
Salat merupakan tiang agama. Orang Islam yang mendirikan salat berarti dia telah menegakkan agama, sebaliknya yang meninggalkan salat berarti merobohkan agama. Salat diperintahkan pada anak sejak usia 7 tahun. Salep bukan hanya kewajiban, namun kebutuhan rohani.
b. Menutup Aurat
Aurat adalah bagian tubuh manusia yang harus ditutupi Menurut ketentuan syariat. Untuk laki-laki aurat adalah anggota badan antara pusat dan lutut. Sementara untuk perempuan seluruh badan selain wajah dan telapak tangan.
Bab 5: Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw.
Sebab-sebab Nabi Muhammad saw. Hijarah
Nabi Muhammad saw. Memutuskan hijrah ke Madinah diawali dari peristiwa yang menjadi penyebabnya, antara lain yakni:
Perintah Allah Swt. untuk berhijrah telah turun pada Nabi Muhammad saw.
Peristiwa Bai at ‘Aqabah dan permintaan penduduk Madinah agar Nabi Muhammad saw. tinggal bersama mereka serta akan membantu untuk berdakwah.
Dakwah Rasulullah saw. di maka kurang berkembang sebab penolakan dari orang-orang kafir Quraisy
Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah
Kisah perjalanan hijrahnya Nabi Muhammad saw. adalah sebuah kisah yang panjang. Cerita perjalanan hijrahnya Nabi Muhammad saw. diawali dari kaum musyrik Quraisy yang terpukul dengan keberhasilan sahabat nabi berhijrah ke Madinah untuk membangun komunitas muslim.

Akhirnya, kaum musyrik Quraisy memutuskan untuk menyelakangi Nabi Muhammad saw. sebelum agama yang disebarkan Nabi Muhammad saw. semakin besar. Allah Swt. pun memberitahukan rencana kaum musyrik Quraisy ini pada nabi Muhammad saw.

Maka beliau mengutus Ali bin Abi Thalib untuk tidur di pembaringan beliau sambil menggunakan selimut warna hijau buatan Hadramaut yang biasa dipakai beliau. Akhirnya, kaum musyrik Quraisy pun tidak berhasil dengan rencananya.

Kemudian Nabi Muhammad saw. pun hijrah dengan Abu Bakar menaiki dua unta. Mereka juga menghubungi Abdullah bin Uraiqid untuk menjadi penunjuk jalan. Nabi Muhammad saw. Menempuh perjalanan dari jalur selatan Mekkah yang biasanya dipakai perjalanan ke Yaman.

Mereka pun memasuki gua Sur untuk beristirahat. Selama tiga malam Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar menginap di dalam gua. Di sana mereka hampir ketahuan kaum musyik Quraisy, tapi Allah Swt. melindungi mereka.

Kemudian berselang beberapa hari, Nabi Muhammad saw. pun sampai di Madinah dengan disambut meriah oleh masyarakat. Kemudian Ali bin Abi Thalib, Isteri nabi Muhammad saw., dan putri-putri Nabi Muhammad pun menyusul hijrah ke Madinah.

Kaum muslimin yang pindah dari Mekah ke Madinah ini dikenal sebagai kaum Muhajirin serta penduduk Madinah yang membantu dakwah Nabi Muhammad saw. dikenal dengan kaum Anshar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar